Lewati ke konten utama
menu_classic_indonesia
PILIH LOKASI
idID


Kenali Sistem Saraf Manusia, Gangguan, dan Cara Mencegah



Sistem saraf adalah kunci dari pergerakan tubuh manusia. Sistem ini mengendalikan seluruh aktivitas Anda setiap harinya. Mulai dari bernapas, berkedip, berjalan, dan juga tidur. Mekanisme sistem ini sangatlah kompleks. Peranannya juga sangat penting karena bisa mengambil informasi, memproses dan mengirimkannya ke bagian tubuh lain agar bisa merespon dengan tepat.

Otak, sumsum tulang belakang dan sel saraf (neuron) adalah bagian utama dari sistem saraf manusia. Ketiganya memiliki fungsi yang berbeda-beda. Jika otak menjadi pusat kendali, maka sumsum tulang belakang bisa menerima rangsangan yang bersifat refleks tanpa melewati otak.

Sedangkan sel saraf neuron yaitu unit kerja yang membentuk sistem saraf pusat. Berfungsi untuk mengirimkan sinyal atau impuls dan rangsangan. Neuron ini terdiri dari 3 jenis yaitu sensorik, motorik, dan interneuron. Neuron sensorik memiliki tugas untuk membawa pesan ke saraf pusat. Kebalikannya, sel saraf motorik justru bertugas membawa pesan dari saraf pusat. Di tengah-tengahnya ada Interneuron yang bertugas mengantarkan pesan dari dan ke kedua saraf tadi.

Fungsi Sistem Saraf

Fungsi utama dari sistem saraf memang untuk mengambil informasi, mengolah dan mengirimkannya ke seluruh tubuh. Tapi Anda harus memahami bahwa ada dua sistem saraf dalam tubuh manusia yaitu:

Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang. Fungsinya untuk mengendalikan seluruh pengaturan, pengolahan rangsangan, hingga koordinasi ke seluruh sel saraf.

Sistem Saraf Tepi

Ini adalah semua elemen saraf yang menghubungkan sistem saraf pusat dengan organ tubuh. Fungsi saraf tepi untuk menerima rangsangan dan mengantarkan semua respon ke seluruh tubuh. Fungsi sensorik, motorik, dan somatik menjadi bagian dari sistem saraf tepi ini.

Sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi bekerja sama agar tubuh bisa beraktivitas dengan baik dan normal. Ketika ada sistem saraf pada manusia yang bermasalah, maka ini bisa langsung mempengaruhi tubuh. Mulai dari kesulitan bergerak, berpikir, melihat, dan melakukan berbagai aktivitas secara sadar.


Penyakit Gangguan Saraf



Meski jaringan saraf terlindungi oleh tulang dan tengkorak, namun gangguan tetap saja bisa muncul. Hingga saat ini, setidaknya ada 600 jenis penyakit sistem saraf. WHO menyatakan bahwa ada ratusan juta orang yang terkena gangguan sistem saraf. Mulai dari wanita, pria, anak-anak hingga orang dewasa dan lansia. Berikut ini ada beberapa jenis gangguan sistem saraf yang terjadi di sekitar Anda:

1. Sindrom Riley Day

Riley Day Syndrome adalah penyakit langka di dunia. Dilansir dari Mount Sinai, sindrom ini banyak terjadi pada keturunan Yahudi Ashkenazi. Penderitanya menderita kebas dan tidak bisa merasakan sakit. Penyebabnya karena sistem saraf sensorik, pusat, dan otonom terganggu. Gejalanya berupa sulit berbicara, sesak nafas, diare, kejang, penurunan indera perasa, tekanan darah tidak normal, dan juga tidak bisa mengeluarkan air mata saat menangis. Untuk penanganannya bisa menggunakan obat-obatan yang bertujuan mengatasi dan mengelola gejala. Karena termasuk penyakit keturunan, sindrom ini tidak bisa disembuhkan.

2. Stroke

Stroke terjadi karena penurunan atau penyumbatan aliran darah ke otak. Akibatnya otak kekurangan oksigen dan nutrisi. Saat sel otak rusak, maka muncul berbagai gejala seperti kebas di bagian wajah, sulit bicara, dan bahkan lumpuh. Penderita stroke perlu penanganan darurat karena bisa berakibat fatal. Ada tiga jenis stroke dan ketiganya membutuhkan penanganan yang berbeda-beda. Untuk mencegahnya, Anda bisa mengkonsumsi makanan sehat, menjaga berat badan ideal, olahraga teratur, tidak merokok, dan menghindari alkohol.

3. Alzheimer

Banyak yang berpikir bahwa Alzheimer itu adalah demensia. Padahal keduanya berbeda. Alzheimer adalah jenis demensia paling umum. Kondisi ini terjadi karena ada masalah pada protein otak yang gagal berfungsi sehingga mengganggu kerja sel otak. Tanda utamanya adalah penurunan daya ingat, bingung, kemampuan berpikir, dan juga perubahan perilaku dalam aktivitas harian.

4. Epilepsi

Epilepsi juga dikenal sebagai ayan. Penderita epilepsi akan mengalami kejang terus-menerus tanpa ada trigger yang jelas. Beberapa penyebab gangguan ini adalah trauma di kepala, pengaruh alkohol, gula darah terlalu rendah, dan juga demam tinggi. Selain gerakan tubuh di tangan dan kaki yang tak terkendali, penderita biasanya juga merasa kebingungan dan juga hilang kesadaran.

5. Meningitis

Ini adalah peradangan selaput otak yang banyak terjadi pada usia anak, remaja, dan juga bayi. Penyebabnya bisa infeksi virus/bakteri dan juga alergi obat. Beberapa gejala dari Meningitis adalah demam tinggi, sakit leher karena terasa kaku, hingga sakit kepala hebat. Tanpa penanganan tepat bisa mengakibatkan kejang hingga kerusakan permanen pada otak. Jadi, pastikan untuk segera membawa penderita meningitis ke dokter untuk konsultasi dan tindakan lebih lanjut.

6. Bell’s Palsy

Kondisi ini bisa membuat otot wajah lumpuh sementara. Penyebabnya adalah sistem saraf tepi mengalami peradangan ataupun pembengkakan. Penderita bisa mengalami kesulitan untuk melakukan hal kecil seperti senyum ataupun mengedipkan mata. Penyakit gangguan saraf masuk dalam kategori berbahaya karena bisa berpengaruh pada kualitas hidup penderita. Jadi, harus mendapat perawatan medis yang tepat.

Bagaimana Cara Mencegah Gangguan Sistem Saraf?



Mengingat betapa pentingnya fungsi sistem saraf dalam kehidupan manusia, maka Anda wajib menjaganya dengan maksimal. Meskipun beberapa penyakit saraf terjadi karena faktor genetik, Anda tetap bisa melakukan pencegahan dan meminimalisir kemungkinan dengan cara:

➔ Olahraga Teratur

Selain menjaga tubuh tetap fit, olahraga juga bisa berfungsi untuk membantu menjaga kesehatan saraf hingga untuk mencegah depresi. Ada banyak gerakan olahraga yang bisa Anda lakukan di dalam rumah untuk merangsang saraf tetap aktif. Tak perlu olahraga berat, cukup olahraga ringan dengan durasi 10-20 menit secara teratur untuk mencegah gangguan sistem saraf.

➔ Pola Makan Sehat

Jaga pola makan dengan mengikuti diet sehat. Konsumsi berbagai jenis makanan yang baik untuk kesehatan saraf. Mulai dari sayuran berdaun hijau, ikan tinggi asam lemak omega-3, dark chocolate, telur, kacang, dan juga brokoli.

➔ Hindari Rokok dan Alkohol

Konsumsi rokok dan alkohol bisa meningkatkan resiko Anda terkena gangguan saraf. Karena keduanya menghambat proses penyerapan vitamin di dalam tubuh. Alkohol juga bisa membuat neuropati tidak terkontrol.

➔ Penuhi Asupan Vitamin B

Kesehatan saraf Anda akan terkait erat dengan asupan vitamin B kompleks dalam tubuh. Mulai dari vitamin B1 yang berfungsi sebagai energi sel saraf, B6 yang penting untuk memperbaiki transmisi sel saraf sampai vitamin B12 untuk bahan baku regenerasi sel. Untuk mendapat vitamin B ini, Anda bisa mengkonsumsi langsung dari makanan ataupun suplemen. Yuk jaga kesehatan sistem saraf Anda mulai sekarang. Jangan menunggu hingga Anda harus melakukan perawatan lebih lanjut. Lebih baik mencegah daripada mengobati kan?

ARTIKEL YANG DIREKOMENDASIKAN UNTUK ANDA


    • Share On: